muqaddimah

"Allah (sentiasa) hendak meringankan (beban hukumnya) daripada kamu, kerana manusia itu dijadikan berkeadaan lemah" (Surah An-Nisa:28)

flower

Sunday, December 25, 2011

jangan impikan ucap TQ untuk tiap kebaikkan..(",)


Allah menciptakan para hambaNya agar selalu mengingatiNya dan Dia menganugerahkan rezeki kepada setiap makhluk ciptaanNya agar mereka bersyukur kepadaNya. Namun, kebanyakan dari kita yang menyembah selain Dia dan bersyukur selain dariNya. Nauzubillah.
Tabiat untuk mengingkari, membangkang, dan meremehkan sesuatu kenikmatan adalah penyakit yang umum menimpa jiwa manusia. Kerna itu kita tidak perlu hairan dan resah andai kata ada yang mengingkari kebaikkan yang pernah kita berikan, mencampakkan budi baik yang telah kita tunjukkan serta melupakan bakti yang telah kita persembahkan. Bahkan, kita tak perlu berasa resah tatkala ada yang memusuhi kita sehingga mendarah daging,kerna semua itu kita lakukan kerna ALLAH dan kerna kita memang ingin melakukannya. Jadi, tidak perlu kita untuk menantikan ucap tahniah dan balasan baik dari mereka.
Cuba kita buka kembali catatan dunia tentang perjalanan hidup ini! Dalam salah satu babnya diceritakan tentang kisah seorang ayah yang telah memelihara anaknya dengan baik, memberikan makan,pakai, mendidik sehingga menjadi pandai, rela tidak tidur demi mencari rezeki buat si anak, berlapar perut untuk memberikan kesenangan untuk anak, pendek kata mereka sanggup bersusah demi membesarkan anak-anak. Namun,ketika waktu berlalu pantas, ketika si ayah sudah berkumis lebat, tulang makin rapuh, tiada daya untuk bergerak, di manakah anak yang selama ini di tatang bagai minyak yang penuh? Yang seharusnya, si anak menjaga si ayah yang membesarkannya.  Tapi, ramai yang meninggalkan si ayah, menghina si ayah yang mula dirasakannya lelaki tua itu tidak berguna untuknya, membuang lalu melupakan segala jasa dan pengorbanan si tua yang berkumis lebat itu.
Kerna itu, siapa saja yang kebaikkannya diabaikan dan diperlekehkan oleh orang-orang yang menyalahi fitrahnya, haruslah kita terima akan keadaan itu dengan berlapang dada. Kerna sekarang, manusia makin melupa akan fitrah dan hakikat nikmat Ilahi. Ucapan terima kasih semakin sukar diucapkan di bibir. Oleh kerna itu, tersenyumlah andai kebaikkan anda tidak dihargai. Sesungguhnya, bukan sekadar kebaikkan kita manusia hina yang tidak dihargai, tapi, kebaikkan seorang ayah terhadap anaknya dan kebaikkan Ilahi terhadap hamba-hambaNya juga semakin dilupai oleh manusia yang hanyut dengan nikmat duniawi. Allahuakbar!
Anjakan ini bukan untuk menyuruh kita meninggalkan kebaikan yang telah kita lakukan selama ini, atau untuk kita tidak lagi berbuat baik dengan orang lain, akan tetapi, anjakan ini hanya ingin kita untuk tidak goyah dan terpengaruh dengan kekejian dan pengingkaran manusia atas semua kebaikkan yang telah kita lakukan. Dan janganlah kita pernah bersedih dengan apa saja yang telah manusia di sana perbuatkan pada kita. Teruskan untuk berlaku baik terhadap sesiapa pun tanpa meminta atau mengharapkan secebis balasan.
Berbuatlah kebaikan hanya kerna Ilahi semata, maka dengan  itu kita akan menguasai keadaan, tak pernah terusik oleh kebencian mereka dan tidak pernah merasa terusik oleh kebenciaan manusia-manusia dan tidak pernah merasa terancam oleh perlakuan keji manusia. Kita harus bersyukur kepada Ilahi kerna dapat berbuat baik ketika orang-orang di sekitar kita berbuat jahat. Dan ketahuilah bahwa tangan di atas itu lebih baik dari tangan di bawah.
“sesungguhnya kita member makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keredhaan Allah. Kami tidak mengharapkan balasan dari kamu yang tidak pula (ucap)terima kasih”
Masih ramai orang berakal yang sering hilang kawalan dan  menjadi kacau fikirannya saat menghadapi kritikan atau cercaan manusia sekitarnya. Terkesan bila manusia seolah-olah belum pernah mendengar wahyu Ilahi yang menjelaskan dengan jelasnya tentang perilaku golongan manusia yang selalu mengingkari Allah.
“tetapi setelah kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali)melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa ang selalu mereka kerjakan”(QS.Yunus:12)
Kita tak perlu terkejut manakala menghadiahkan sebatang pena kepada seseorang, lalu dia menggunakan pena itu untuk menulis cemohan kepada kita, dan usah berasa pelik bila orang yang kita berikan tongkat untuk berjalan,lalu dia menggunakan tongkat itu untuk mengetuk dan memukul kita dengan tongkat itu. Itu semua adalah watak dasar manusia yang selalu mengingkari dan tak pernah bersyukur kepada Ilahi. Begitulah,kepada Ilahi saja mereka masih berani membangkang dan mengingkari, inikan kita. Sama-sama renungkan. Tabah dan sabar dalam berdepan dengan dunia yang kian mencabar dengan perilaku manusia yang semakin ingin mencabar dunia.

No comments: