“Be yourself. It will be better!”selalu kita mendengar orang
berkata macam itu. Dan macam mana kita mengaplikasikan ia dalam kehidupan?
Yakni, jangan mudah mengenakan dan meniru ciri keperibadian
umat lain. Kerna sesungguhnya “menyerupai sesuatu kaum itu, bermakna kita
adalah kaum tersebut” jangan pernah kita untuk meniru sesuatu tanpa menyelidik
terlebih dahulu. Tiap perilaku ada kesannya! Berfikirlah! Kerna itu akan
menjadi petaka yang tak mudah reda bagimu. Orang-orang yang lupa dengan diri
sendiri, suaranya, gerakan tubuhnya, ucapannya, kemampuannya, dan keadaan
dirinya, kebanyakkan akan meniru budaya bangsa lain. Dan itulah yang disebut
latah, mengadakan, berpura-pura dan membunuh paksa bentuk dan wujud dirinya
sendiri.
Sejak zaman Nabi Adam hingga makhluk terakhir ciptaan Allah
tidak pernah ada dua orang yang sama persis rupanya. Maka, mengapa masih ada
orang-orang yang memaksa diri untuk menyamakan perilaku dan keperibadiannya
dengan bangsa lain?
“tetaplah berpijak dan berjalan pada keadaan dan character
sendiri”
“dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia
menghadap kepadanya. Maka berlumba-lumbalah kamu (dalam berbuat) kebaikkan”(
Al-Baqarah:60)
“hiduplah sebagaimana anda diciptakan, jangan mengubah
suara,menganti intonasinya, dan jangan pula merubah cara berjalan anda!
Tuntunlah diri anda dengan wahyu Ilahi, tetapi juga jangan melupakan keadaan
kondisi anda dan membunuh kemerdekaan anda sendiri!”
Anda miliki corak dan warna sendiri, maka jaga lah ia
sebaiknya. dan diri ini menginginkan agar anda tetapi seperti itu. Dengan corak
dan warna anda sendiri kerna anda diciptakan demikian. Mengenali anda seperti
itu, maka jangan pernah melatah dengan meniru gaya orang lain.
Umat manusia dengan pelbagai macam tabiat dna wataknya
seperti alam tumbuhan ada manis dan asam dan ada yang panjang dna pendek. Dan
seperti itulah seharusnya manusia. Jika
anda seperti pisang,maka anda perlu tetap seperti pisang, tak perlu berubah
menjadi jambu, sebab harga dan keindahan anda akan tampak berbeza dan tidak asli.
Begitulah sesungguhnya perbezaan warna kulit,bahasa dan
kemampuan kita maisng-masing merupakan tanda-tanda kebesaran Yang Maha Esa.
Kerna itu jangan sekali-kali mengingkari tanda-tanda kebesaranNya
No comments:
Post a Comment