muqaddimah

"Allah (sentiasa) hendak meringankan (beban hukumnya) daripada kamu, kerana manusia itu dijadikan berkeadaan lemah" (Surah An-Nisa:28)

flower

Sunday, April 17, 2011

Buat calon suamiku..

Bukan sekedar ungkapan biasa, namun tak melebihi cintaku kepada Allah swt…

Ungkapan harapan dan cinta untuk seorang ikhwan nan jauh di sana…

Tuk calon suamiku yang telah tertulis dalam lauhul mahfudz-ku, yang tak kutahu ada di mana.

Duhai Calon Suamiku...

Aku di sini bersama setengah cinta yang belum sempurna kerna tiada dirimu yang menyempurnakan...

Aku tak tau bagaimana awal nanti kita bertemu

Aku pun tak tahu bila kita kan dipertemukan.

Namun yang ku yakin, Allah telah menetapkan waktu indah-Nya untuk kita bersama

Duhai… Calon Suamiku…

Tahukah kamu, apa yang sedang kulakukan di sini ?

Aku sedang mendidik diriku sendiri, menjaga pandangan dan hatiku, agar kelak diriku mencapai kesempurnaan sebagai wanita solehah…

Aku sedang belajar menjaga diriku sendiri, menjaga untuk mengendalikan egoku sehingga nantinya kudapat mempersembahkan hatiku menjadi milikmu yang utuh dan sempurna…

Aku sedang melatih hidup mengabdi untuk orang ramai sehingga nantinya pengabdianku sempurna untukmu dan mujahidah kecil kita…

Aku sedang berjuang untuk cita-cita duniaku tuk menuju cita-cita akhirat sehingga nantinya pun aku dapat mendampingimu mewujudkan keluarga Sakinah Mawaddah Warohmah…

Akupun sedang menimba ilmu Islam, agar nantinya pemahaman Islamku cukup untuk bekalku bersamamu membangun keluarga Islami di mana seorang ibu adalah madrasah pertama bagi mujahidah kecilnya…

Duhai Calon Suamiku....

Aku sedang belajar dari sejarah hidup Saidatina Khadijah.....

Belajar bagaimana menempatkan diri sebagai isteri yang selalu siap menjadi tempat bagi suaminya berbagi cerita suka dan duka. Belajar untuk dapat memahami segala karakter dan sifat suami. Belajar menjadi isteri yang siap memberikan sokongan di kala semangat suami menurun dalam perjuangan mencapai tujuan hidup.

Aku sedang belajar dari sejarah hidup Saidatina Aisyah…..

Belajar menjadi isteri yang sntiasa membuat suami selalu tersenyum di kala pulang ke rumah bersama lelah akibat mencari nafkah seharian. Belajar menjadi isteri yang setia menyimpan segala kekurangan dan kesalahan suami sehingga untuk selamanya menjadi rahsia hatinya sendiri. Belajar menjadi isteri yang menempatkan suami sebagai guru dan diri sendiri sebagai murid. Belajar menjadi isteri yang bisa menjadi sahabat buatmu yang setia mendengar segala kesedihan,kepedihan dan kekecewaan yang kau hadapi..

Aku sedang belajar dari sejarah hidup Saidatina Fatimah……

Belajar menjadi isteri yang menjaga suaminya agar tak membagi cintanya pada yang lain. Belajar menjadi isteri yang berusaha mempersembahkan kesempurnaan cinta pada suami sehingga takkan ada madu cinta dalam mahligai rumah tangganya.

Aku pun sedang belajar dari sejarah hidup Hajar……

Belajar menjadi isteri yang berdikari meski tanpa suami di sisinya. Belajar menjadi isteri yang siap memposisikan diri sebagai ayah bagi mujahidahnya di kala suami harus berhari-hari, berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun tugas ke luar kota. Belajar menjadi isteri yang tegar jika suatu hari kelak takdir harus memisahkan dirinya dengan suami untuk selamanya. Belajar jadi isteri yang meletakkan segala harapan dan cinta kepada Alloh swt di atas segala harapan dan cinta kepada suami dan mujahidahnya.

Duhai Calon Suamiku……

Ada beberapa hal yang ingin aku ingatkan padamu bilamana Allah swt menyatukan hati kita dalam mahligai rumah tangga.

Allah swt pernah bersabda, “Dan pergaulilah mereka (isterimu) dengan baik. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) kerna mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” [QS: An Nisa' 19]. Jika kamu melihat yang salah pada diriku, insyaAllah,kamu memiliki kemampuan untuk melihat yang baik dalam diriku.

Jika engkau melihat kekurangan pada diriku, ingatlah sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, “Sempurnanya iman seseorang mukmin adalah mereka yang baik akhlaknya, dan yang terbaik (pergaulannya) dengan istri-istri mereka.”

Perlunya aku mengingatkan ini padamu kerna di dunia ini, manusia tiadalah luput dari kesalahan dan kekhilafan. kerna di dunia ini, tiadalah makhluk yang sempurna. Hanya Allah swt pemilik segala kesempurnaan dunia akhirat.

Duhai Calon Suamiku……

Kurasa, cukup sudah untuk saat ini aku bertutur keadaanku di sini. Bertutur beberapa harapanku padamu seandainya Allah swt menyatukan hati kita di waktu indah-Nya nanti…

Wassalamu’alaikum Calon Suamiku…

No comments: